Kisah Viral Axel Pons: Dari Pembalap Moto2 Hingga Musafir Tanpa Alas Kaki yang Susuri Dunia

 Kisah Viral Axel Pons: Dari Pembalap Moto2 Hingga Musafir Tanpa Alas Kaki yang Susuri Dunia

Kamu pernah dengar kisah seseorang yang banting setir dari hidup penuh glamor ke kehidupan yang sederhana dan penuh makna? Nah, cerita Axel Pons ini bakal bikin kamu takjub.

Dia dulunya adalah pembalap Moto2 yang cukup dikenal, tapi sekarang jadi musafir yang berjalan kaki tanpa alas alias nyeker, menempuh ribuan kilometer demi mencari makna hidup dan kedekatan dengan Tuhan. Perjalanan spiritualnya ini viral banget di media sosial, terutama setelah sebuah video di YouTube menunjukkan dia sedang menyusuri jalanan di Pakistan.

Yuk, kita ulas kisah perjalanan Axel Pons dari lintasan balap yang penuh adrenalin sampai jadi pengembara yang hidup minimalis!

Awal Karier Axel Pons: Mengejar Impian di Lintasan Balap

Axel Pons, atau lengkapnya Axel Pons Ramón, lahir di Barcelona, Spanyol, pada 9 April 1991. Dia bukan orang sembarangan di dunia balap motor. Ayahnya, Sito Pons, adalah legenda balap motor yang pernah jadi juara dunia dua kali di kelas 250cc (sekarang dikenal sebagai Moto2) dan juga pendiri tim balap ternama, Pons Racing Team.

Dengan darah balap yang mengalir di tubuhnya, wajar kalau Axel dari kecil udah akrab sama bau asap knalpot dan deru mesin motor. Axel memulai debutnya di Grand Prix pada 2008 di kelas 125cc, yang sekarang dikenal sebagai Moto3. Waktu itu, dia masih remaja, baru berusia 17 tahun, tapi udah menunjukkan bakat yang cukup menjanjikan. Setahun kemudian, di 2009, dia naik kelas ke 250cc, dan akhirnya berkompetisi di Moto2 ketika kelas itu resmi menggantikan 250cc pada 2010.

Selama kariernya yang berlangsung hingga 2017, Axel mentas di Moto2 selama delapan musim berturut-turut. Salah satu pencapaian terbaiknya adalah finis di posisi keenam di Grand Prix Italia pada 2016, sekaligus menjadi peringkat tertingginya di klasemen akhir musim itu, yaitu posisi ke-16 dengan total 179 poin sepanjang kariernya.

Meskipun punya nama besar dan dukungan tim ayahnya, Axel sebenarnya ga pernah mencapai puncak seperti yang diharapkan banyak orang. Dia ga pernah naik podium atau menang balapan, tapi perjuangannya di lintasan tetep patut diacungi jempol. Namun, di balik gemerlap dunia balap, ternyata Axel mulai merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Dia merasa terjebak dalam gaya hidup yang serba cepat, penuh tekanan, dan kurang memberi makna sejati.

Titik Balik Tinggalkan Dunia Balap Demi Perjalanan Spiritual

Setelah pensiun dari Moto2 di akhir 2017, Axel sempat mencoba peruntungan di dunia lain. Dia terjun ke industri fesyen sebagai model profesional, memanfaatkan penampilan fisiknya yang menarik. Tapi, karier barunya ini juga ga bertahan lama.

Di 2019, dalam sebuah wawancara dengan media Spanyol, El Pais, Axel bilang kalau dia mulai mempertanyakan tujuan hidupnya. “Apa gunanya hidup secepat itu? Aku merasa perlu memperlambat langkah, melupakan masa lalu, dan mencari makna yang lebih dalam,” katanya.

Keputusan besar akhirnya datang. Axel memilih untuk meninggalkan kehidupan lamanya yang penuh dengan kemewahan dan tekanan. Dia pindah ke sebuah desa terpencil di Asia, dan dari sana, hidupnya berubah total.

Axel memulai perjalanan spiritual yang radikal: berjalan kaki tanpa alas kaki, hanya membawa ransel kecil, tongkat, dan semangat untuk menyatu dengan alam dan Tuhan. Dia bahkan mengganti namanya menjadi “Isa”, yang menurutnya mencerminkan identitas barunya sebagai seorang musafir yang mencari kebenaran.

Perjalanan ini dimulai sekitar tiga tahun sebelum dia muncul dalam video viral di Pakistan pada 2024. Axel bilang, “Aku memutuskan untuk melepaskan semua beban hidupku, ambil ransel, dan mulai berjalan ke arah timur, ke arah matahari.”

Selama enam tahun terakhir, dia udah berjalan nyeker, menempuh jarak lebih dari 6.500 kilometer dari Spanyol ke Pakistan, melewati setidaknya 10 negara di sepanjang perjalanan. Bayangin, bro, berjalan ribuan kilometer tanpa sepatu! Telapak kakinya bahkan udah menghitam karena terpapar panas, dingin, dan berbagai medan yang dilaluinya.

Hidup Sebagai Musafir Yang Sederhana Tapi Penuh Makna

Penampilan Axel sekarang jauh banget dari sosok pembalap yang dulu selalu tampil keren dengan racing suit. Dalam video yang diunggah oleh kanal YouTube Pakistan Tourism pada Juli 2024, Axel terlihat dengan rambut gondrong yang digimbal, jenggot dan kumis tebal, serta pakaian yang sederhana. Dia bawa ransel kecil, sebuah tongkat kayu, dan sepasang sepatu yang cuma digantung di tasnya—dia lebih milih berjalan nyeker, meskipun sepatu itu ada kalau memang benar-benar dibutuhin.

Setiap hari, Axel punya rutinitas yang teratur. Dia bangun jam lima pagi, melakukan meditasi dan yoga, lalu melanjutkan perjalanan sejauh yang dia bisa. Ga ada hotel mewah atau tempat tinggal nyaman dalam perjalanannya. Axel tidur di tenda sederhana atau bahkan di alam terbuka, di bawah bintang-bintang.

Di Turki, misalnya, dia sempat bergabung dengan sepasang suami istri yang sedang menyusuri ‘Jalan Lycian’, sebuah jalur trekking sepanjang 400 kilometer yang terkenal di Semenanjung Tekke. Di tempat lain, dia juga bertemu banyak orang yang akhirnya jadi temen seperjalanan, termasuk saat dia menghabiskan lima bulan di Himalaya.

Axel bilang, perjalanan ini adalah cara dia untuk “menghargai detail kehidupan”. “Aku mulai berjalan lebih lambat, lebih lambat, sampai sekarang aku bisa benar-benar merasakan dunia di sekitarku.

“Gak ada yang lebih masuk akal buatku selain berjalan dan melepaskan semua beban hidup,” ungkapnya. Bagi Axel, berjalan nyeker selama enam tahun ini adalah latihan spiritual yang membantunya merasa lebih dekat dengan Tuhan. “Aku cuma pengen bersatu penuh dengan Allah, dan ini caraku berlatih—dengan berjalan,” tambahnya.

Perjalanan 6.500 Kilometer: Dari Spanyol ke Pakistan

Perjalanan Axel dimulai dari Barcelona, Spanyol, dan membawanya melintasi Eropa hingga Asia Selatan. Selama 15 bulan terakhir perjalanan ini (sebelum dia muncul di Pakistan pada 2024), Axel udah menempuh 6.500 kilometer, melewati setidaknya 10 negara. Rutenya ga selalu mulus.

Salah satu tantangan terbesarnya adalah masalah visa. Axel awalnya pengen melanjutkan perjalanan ke India setelah sampai di Pakistan, tapi dia ga bisa melintasi perbatasan karena masalah dokumen. Akhirnya, dia mempertimbangkan untuk pergi ke China dulu, lalu mencoba masuk ke India dari sana.

Selama perjalanan, Axel ga cuma menghadapi tantangan fisik seperti cuaca ekstrem atau medan yang berat, tapi juga belajar banyak tentang budaya, filosofi, dan agama dari orang-orang yang dia temui. Ayahnya, Sito Pons, bilang kalau perjalanan Axel ini “luar biasa dan sangat berani”.

Dalam sebuah wawancara dengan Motorsport pada Desember 2024, Sito cerita, “Axel bilang dia perlu berjalan, melihat dunia, memahami filosofi hidup dan agama. Dia ga tinggal di hotel, cuma bawa ransel dengan perlengkapan minim, tapi dia dapet banyak temen sepanjang perjalanan.”

Viral di Media Sosial: Dunia Terkejut dengan Transformasi Axel

Kisah Axel Pons mulai viral setelah sebuah video diunggah oleh kanal YouTube Pakistan Tourism pada 23 Juli 2024. Dalam video berdurasi empat menit itu, Axel terlihat berjalan di pinggir jalan di Pakistan, nyeker, dengan rambut gimbal dan ransel di punggungnya. Saat ditanya siapa dia, Axel menjawab dengan lembut, “Alhamdulillah,” lalu memperkenalkan diri sebagai “Isa”.

Dia juga cerita kalau dia lahir di Spanyol, tapi udah berjalan kaki selama tiga tahun dari sana ke Pakistan.
Video ini langsung menyebar di media sosial, termasuk di X, di mana banyak orang kaget melihat transformasi drastis Axel.

“Dari pembalap Moto2 yang bersaing di Grand Prix, sekarang dia jadi musafir nyeker di Pakistan? Gila sih perjalanan spiritualnya,” tulis salah satu pengguna X. Orang-orang juga terkesan dengan kebahagiaan yang terpancar dari wajah Axel. “Dia keliatan bahagia dan bebas banget, jauh dari tekanan hidup yang dulu,” komentar pengguna lain.

Banyak yang menyebut kisah Axel sebagai “miris”, tapi sebenarnya Axel sendiri ga merasa begitu. Dia milih jalan hidup ini karena merasa lebih bebas dan damai. “Biasanya aku berjalan nyeker, ini indah. Aku sekarang bisa mencerna dunia lebih lambat, mengapresiasi detail kehidupan,” kata Axel dalam video itu. Dia juga menunjukkan telapak kakinya yang udah menghitam, bukti perjalanan panjang yang udah dia lalui.

Makna di Balik Perjalanan Axel: Inspirasi untuk Kita Semua

Kisah Axel Pons bukan cuma soal perjalanan fisik dari Spanyol ke Pakistan, tapi juga perjalanan batin yang menginspirasinya untuk menemukan makna hidup yang lebih dalam tentang Islam. Dia meninggalkan dunia balap yang penuh adrenalin, gemerlap, dan tekanan, untuk hidup sederhana sebagai musafir.

Bagi Axel, berjalan nyeker adalah cara dia melatih diri untuk melepaskan beban hidup dan mencari kedekatan dengan Tuhan. “Ga ada yang istimewa, ini semua terjadi secara alami. Aku cuma pengen bersatu dengan Allah,” ujarnya.

Sito Pons, ayahnya, juga mendukung penuh keputusan Axel. “Apa yang dilakukan Axel itu luar biasa. Dia belajar budaya, agama, dan filosofi dari berbagai tempat yang dia lalui. Aku bangga sama dia,” kata Sito dalam wawancara dengan Motorsport.

Bagi Sito, perjalanan Axel adalah simbol keberanian dan semangat untuk mencari jati diri, meskipun itu berarti meninggalkan dunia yang udah membesarkan nama keluarga mereka.

Buat kamu yang denger kisah ini, mungkin Axel Pons bisa jadi inspirasi. Di tengah hidup yang serba cepat dan penuh tekanan, kadang kita lupa buat berhenti sejenak dan mencari apa yang bener-bener penting. Axel mengajarkan kita bahwa ga ada salahnya melambat, menghargai hal-hal kecil, dan mencari makna hidup yang sesuai dengan hati nurani kita.

Dia juga nunjukin bahwa kebahagiaan gak selalu datang dari kesuksesan duniawi, tapi bisa dari hal-hal sederhana seperti langkah kaki di jalanan, udara segar, dan hubungan yang lebih erat dengan Sang Pencipta.

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *